Dulu Tahun 2019 aku dengar cara panen padi tiap hari katanya tanpa air dan tinggal tebar benih padi yang bisa ditanyakan ke wudung, wukil dan nukil untuk kebenarannya. Untuk panen buah tiap hari harus dialiri air tiap hari.
Dulu Juni 2019 kusuruh rohku mematok harga padi seharga Rp. 1500 perkilogram (1 USD = +Rp 13000). Untuk berita selepan agar tengkulak ke petani bisa telepati atau lewat SMS termasuk email. Untuk harga beras setelah digiling selepan boleh dihargai Rp. 2500 atau Rp. 3000 sekilonya alias Rp. 62.500 sekarung berat 25 kg atau Rp. 75.000 sekarung. Di depan Selepan juga diberi harga beras murah tersebut agar tahu semua minimal sejuta kilogram dan upah kulinya kalau laris omzet diatas satu milyar adalah Rp. 50 juta per hari dan yang boleh tengkulak adalah cuma grosir beras saja. Akhirnya banyak ribuan truk grosiran berdatangan tengkulak ke selepan padi dengan minimal tengkulak Rp. 2,5 milyar atau Rp. 3 milyar sekali tengkulak.
Adikku Atin kuberi uang Rp. 100 trilyun rupiah hasil hak paten PTC (Paid To Click) untuk tengkulak buka grosir beras dengan untung Rp. 500 rupiah perkilogram atau Rp. 12.500 perkarung dengan minimal jualnya minimal per 10 karung. Pertama gaji kulinya Rp. 1 juta perhari, karena omzet naik sampai trilyunan rupiah perhari maka upah kuli beras terus naik sampai Rp. 50 juta perhari. Akhirnya karena Atin dikhianati Sucik temannya yang diangkat menjadi manajer dengan korupsi hampir semua omzet + modal dan berbagi ke pegawai akhirnya sucik dipecat dan diganti manajer baru dan korupsi lagi sampai bangkrut berkali-kali karena pengkhianatan dan kurang hormat ke Atin. Lengkapnya bisa tanya ke orang Kota Lawang Jawa timur, mungkin sekarang menganggur dasar tak tahu balas budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar